Beropini 6 [Tentang Artis]
Salaam semuanya! Semoga
kalian dalam keadaan sehat selalu.
Beberapa hari ini,
timeline lagi rame banget dengan kabar seorang artis yang memutuskan membuka
hijabnya. Si artis ini pun emang bener – bener lagi naek daon banget, jadi
wajar beritanya langsung boom banget. Padahal, sebelum – sebelumnya banyak koq
artis – artis dan public figure lainnya yang memutuskan untuk membuka hijabnya,
tapi gak di up karena gak begitu terkenal. Ya, ini artis emang lagi apes aja!
Bully demi bully
dilayangkan warga net pada unggahan photo si artis yang udah “nggak pake” hijab
lagi. Hate speech dan tulisan – tulisan sindiran berbulu dakwah meramaikan
timeline. Alhasil beberapa akun saya block, karena postingan – postingannya
yang berisi “sampah” hujatan. Tapi, bukan itu yang ingin saya bahas disini,
melainkan saya ingin ngeshare pendapat saya tentang berita si artis tersebut.
Oke, guys. Sebagaimana
yang kita semua ketahui berhijab merupakan kewajiban atas setiap perempuan muslim, hal ini juga udah
tegas dijelaskan dalam Qur’an. Tapi, menurut saya berhijab itu merupakan bagian
dari hidayah. Kenapa begitu? karena walaupun sudah dijelaskan dalam Qur’an,
namun gak semua kita langsung berhijab. Banyak koq muslim perempuan yang masih
belom berhijab. Karena ia merupakan bagian dari hidayah, maka untuk
melakukannya perlu proses. Yang namanya prose situ gak gampang, dan gak
instant.
Kita adalah manusia.
Dimana – mana, manusia itu gak ada yang sempurna. Iman juga, gak selamanya
tinggi. Iman itu fluktuatif, gak begitu stabil. Oke, even dia adalah seorang
kiyayi pun kadang pernah mengalami fase dimana iman lagi future. Kondisi iman
yang sedang futur ini bisa diekspresikan macam – macam. Dan biasanya ditandai
dengan seseorang yang meninggalkan amalan – amalan yang diajarkan agama. Dan si
artis pun mungkin sedang mengalami fase imannya sedang futur, dan yang ditandai
dengan keputusannya untuk melepas hijabnya.
Saya, pun bukan manusia
yang sempurna, sama seperti si artis. Saya pernah mengalami fase iman yang
sedang futur. Sekarang pun, saya sedang mendapatkan banyak kritikan terkait
saya yang membuka tutup niqab. Awalnya, saya ingin berniqab, hanya saja
lingkungan saya tidak menukung hal tersebut. Sehingga saya pun memutuskan untuk
membuka tutup niqob. See, ketika saya berniat menggunakan, saya mendapatkan
kritik, begitu pun ketika saya memutuskan membuka tutup, saya dianggap munafik.
Padahal saya punya alasan kuat kenapa saya melakukan hal tersebut. Mungkin hal
seperti ini yang tengah dihadapi oleh si artis. Pasti dia telah
mempertimbangkan masak – masak keputusannya yang “big” ini. Ada alasan kuat
kenapa dia melakukannya. Bisa jadi, dia memang harus menjalani perjalanan
spiritual seperti ini terlebih dahulu. Untuk menuju jalan Tuhannya, dia harus
melalui fase ini dulu. Tugas kita sekarang adalah bukan menghujatnya, dia
tengah lupa. Orang yang lupa, bukan dihujat, tetapi diingatkan. Sesame muslim
kita diperintahkan untuk saling mengingatkan, karena kita tahu bahwa manusia
itu adalah tempatnya salah dan lupa. Selain mengingatkan, kita tentu membantunya
dengan do’a, agar Tuhan memberikan pencerahan padanya.
Dalam hidup ini,
sebagai manusia kita mengalami proses. Ya, kita berproses bahkan sampai nyawa
kita diujung tenggorokan. Proses ini membuat kita mengalami metamorphosis yang
sangat panjang. Untuk berubah, kita perlu melakukan proses berpikir yang
panjang dan tidak sederhana. Ketika kita sudah merasa menjadi sesuatu yang
“baik” pun, kita berusaha untuk berproses menjai lebih baik dari yang
sebelumnya. begitu pun dengan kasus sia artis ini, sia kan manusia, dia sedang
berproses mencari jati dirinya. Mungkin banyak dari kita yang merasa prihatin,
dan timbul pertanyaan besar “Kenapa?” dalam benak kita. Tapi, kita husnudzzon
saja, ada alasan kuat kenapa dia seperti ini, dan itu bukan kapasitas kita untuk
mempermasalahkannya, kita perbaiki saja dulu diri kita. Mari kita berusaha
menjemput hidayah-Nya.
Mataram, 15 November
2017
Baiq Rahmayanti Masruri
Comments